Seorang wanita Jepang diajarkan bahwa bila dia sudah menikah dia harus selalu menyenangkan suaminya.
Pada suatu pagi saat mereka sedang berbulan madu, si wanita muda bangun dari tempat tidur setelah berhubungan dengan suaminya, tiba² terdengar suara kentut yang sangat keras.
Dia melihat suaminya dan berkata, "Maaf ya, lubang depan terlalu gembira sehingga lubang belakang ikutan bersiul."
Berjalan diatas air
Pada suatu pagi saat mereka sedang berbulan madu, si wanita muda bangun dari tempat tidur setelah berhubungan dengan suaminya, tiba² terdengar suara kentut yang sangat keras.
Dia melihat suaminya dan berkata, "Maaf ya, lubang depan terlalu gembira sehingga lubang belakang ikutan bersiul."
Berjalan diatas air
Tiga orang biksu bermaksud untuk bersemedi di tepi sebuah danau. "Waduh, aku lupa membawa alas duduk," kata biksu pertama. Ia lalu pamit, melangkahkan kakinya di atas air danau, dan menyeberanginya menuju ke tempat tinggal mereka di seberang danau. Ketika ia sudah kembali, biksu ke dua berkata, "Aku lupa menjemur bajuku. Aku pergi dulu ya." Ia berjalan di atas air danau dan menyeberanginya dengan mudah. Biksu ke tiga berpikir bahwa kedua rekannya itu pasti ingin unjuk kebolehan di hadapannya.
"Ah, aku juga bisa. Lihat saja," katanya. Ia lalu melangkahkan kakinya ke atas air danau dan langsung tenggelam. Biksu ke tiga ini berusaha berenang ke tepi, mencoba lagi berjalan di atas air lagi dan gagal. Ia terus mencoba sampai akhirnya biksu ke dua berkata, "Sebaiknya kita beritahukan saja letak batu-batunya."
"Ah, aku juga bisa. Lihat saja," katanya. Ia lalu melangkahkan kakinya ke atas air danau dan langsung tenggelam. Biksu ke tiga ini berusaha berenang ke tepi, mencoba lagi berjalan di atas air lagi dan gagal. Ia terus mencoba sampai akhirnya biksu ke dua berkata, "Sebaiknya kita beritahukan saja letak batu-batunya."
Wiloo! Wiloo!
Ini cerita beberapa tahun yang lalu, ketika sedang ramai²nya kampanye Pemilu. Tutut sedang giat berkampanye di sebuah kota kecil di Irian Jaya. Ribuan rakyat dikumpulkan oleh Pemda buat menyambut beliau di lapangan kota W. Bendera dan umbul² dipasang. Meriah. Dan rupanya suatu kebiasaan di situ bahwa rakyat dengan gegap gempita menyambut setiap ucapan para pembesar.
Tutut berpidato: "Saudara², dalam rangka pembangunan nasional, pemerintah akan meningkatkan usaha untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur!".
Rakyat setempat: "Wiloo², wiloo²!".
Tutut meneruskan: "Jangan sampai saudara² mau dihasut oleh gerakan separatis yang ingin mengacaukan stabilitas!"
Rakyat setempat: "Wiloo²!"
Tutut lagi: "Hidup Soeharto!"
Rakyat setempat: "Wiloo²!"
Tutut: "Hidup Soehartono!"
Rakyat setempat: "Wiloo²!"
Pidato selesai Tutut turun mimbar dan langsung diantar berkeliling me-lihat² desa² di dekat sini, untuk memberi kesan baik, ia tidak hanya ingin mengunjungi hal² yang sudah ditata. Suatu kali ia nekad masuk ke sebuah rumah dan langsung ke halaman belakang untuk melihat bagaimana babi² dikandangkan di tempat itu. Ini membuat cemas Pak Bupati, orang asli, yang segera mencoba memberi tahu Tutut: "Maaf, Ibu, jangan masuk ke situ. Nanti kalau Ibu terinjak wiloo²! Wiloo² itu bau sekali, Ibu!"
Saya suka sosis
"Dokter, saya dianggap gila oleh keluarga saya."
"Kenapa begitu?"
"Saya suka sosis."
"Lho kenapa rupanya kalau kamu suka sosis? Saya juga suka sosis."
"Oh, ya??!!! Kalau begitu Dokter mesti datang melihat koleksi saya. Saya punya ribuan lho!"
Doa Bang Seto
Sudah lama sekali Bang Seto mendambakan mendapat kekasih. Namun dari tahun ke tahun harapannya tak pernah terkabul, dan ia sudah hampir putus asa. Karena itu, pada suatu malam doanya berubah menjadi begini:
"Tuhan, aku tidak minta apa pun lagi dari-Mu untuk diriku. Aku hanya minta berikanlah pada ibuku seorang menantu."
Sebenarnya ada apa dengan istri saya?
Ini cerita beberapa tahun yang lalu, ketika sedang ramai²nya kampanye Pemilu. Tutut sedang giat berkampanye di sebuah kota kecil di Irian Jaya. Ribuan rakyat dikumpulkan oleh Pemda buat menyambut beliau di lapangan kota W. Bendera dan umbul² dipasang. Meriah. Dan rupanya suatu kebiasaan di situ bahwa rakyat dengan gegap gempita menyambut setiap ucapan para pembesar.
Tutut berpidato: "Saudara², dalam rangka pembangunan nasional, pemerintah akan meningkatkan usaha untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur!".
Rakyat setempat: "Wiloo², wiloo²!".
Tutut meneruskan: "Jangan sampai saudara² mau dihasut oleh gerakan separatis yang ingin mengacaukan stabilitas!"
Rakyat setempat: "Wiloo²!"
Tutut lagi: "Hidup Soeharto!"
Rakyat setempat: "Wiloo²!"
Tutut: "Hidup Soehartono!"
Rakyat setempat: "Wiloo²!"
Pidato selesai Tutut turun mimbar dan langsung diantar berkeliling me-lihat² desa² di dekat sini, untuk memberi kesan baik, ia tidak hanya ingin mengunjungi hal² yang sudah ditata. Suatu kali ia nekad masuk ke sebuah rumah dan langsung ke halaman belakang untuk melihat bagaimana babi² dikandangkan di tempat itu. Ini membuat cemas Pak Bupati, orang asli, yang segera mencoba memberi tahu Tutut: "Maaf, Ibu, jangan masuk ke situ. Nanti kalau Ibu terinjak wiloo²! Wiloo² itu bau sekali, Ibu!"
Saya suka sosis
"Dokter, saya dianggap gila oleh keluarga saya."
"Kenapa begitu?"
"Saya suka sosis."
"Lho kenapa rupanya kalau kamu suka sosis? Saya juga suka sosis."
"Oh, ya??!!! Kalau begitu Dokter mesti datang melihat koleksi saya. Saya punya ribuan lho!"
Doa Bang Seto
Sudah lama sekali Bang Seto mendambakan mendapat kekasih. Namun dari tahun ke tahun harapannya tak pernah terkabul, dan ia sudah hampir putus asa. Karena itu, pada suatu malam doanya berubah menjadi begini:
"Tuhan, aku tidak minta apa pun lagi dari-Mu untuk diriku. Aku hanya minta berikanlah pada ibuku seorang menantu."
Sebenarnya ada apa dengan istri saya?
Seorang pria menemani istrinya yang memeriksakan diri ke dokter. Dokter itu menyuruh si pria untuk tetap tinggal di ruang tunggu, dan dia akan dipanggil bila dokter telah selesai memeriksa istrinya.
Beberapa saat kemudian, dokter itu keluar dan meminta seorang perawat untuk mengambilkan obeng dan dokter itu segera kembali ke ruang periksa. Lalu, dokter itu keluar lagi dan meminta untuk diambilkan tang.
Pria yang ada di ruang tunggu tadi mulai cemas. Khawatir memikirkan keadaan istrinya di dalam ruangan dokter.
Ketika dokter itu keluar lagi dan meminta untuk diambilkan palu, pria itu sudah tidak tahan lagi dan bertanya, "Dokter, ada apa sebenarnya dengan istri saya?"
Dokter itu menjawab, "Maaf Pak, saya juga belum tahu keadaan istri Anda ... bahkan sampai saat ini saya masih belum bisa membuka tas peralatan medis saya."
Galian situs Batutulis
Beberapa saat kemudian, dokter itu keluar dan meminta seorang perawat untuk mengambilkan obeng dan dokter itu segera kembali ke ruang periksa. Lalu, dokter itu keluar lagi dan meminta untuk diambilkan tang.
Pria yang ada di ruang tunggu tadi mulai cemas. Khawatir memikirkan keadaan istrinya di dalam ruangan dokter.
Ketika dokter itu keluar lagi dan meminta untuk diambilkan palu, pria itu sudah tidak tahan lagi dan bertanya, "Dokter, ada apa sebenarnya dengan istri saya?"
Dokter itu menjawab, "Maaf Pak, saya juga belum tahu keadaan istri Anda ... bahkan sampai saat ini saya masih belum bisa membuka tas peralatan medis saya."
Galian situs Batutulis
Sudah dengar kabar dari Hasil galian situs Batutulis di Bogor ?
Nah ini ada laporan yang mengatakan bahwa pada saat menggali ditemukan guci dan guci tersebut sempat diteliti oleh arkeolog dan ketika guci tersebut dibuka ternyata didalamnya terdapat daun lontar dengan tulisa bahasa kawi sehingga diperlukan orang yang mengerti bahasa kawi untuk menterjemahkannya. Setelah didapat ahli bahasa kawi maka tulisan pada daun lontar itu pun bisa di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ternyata bunyinya…
ANDA BELUM BERUNTUNG!!!
Nah ini ada laporan yang mengatakan bahwa pada saat menggali ditemukan guci dan guci tersebut sempat diteliti oleh arkeolog dan ketika guci tersebut dibuka ternyata didalamnya terdapat daun lontar dengan tulisa bahasa kawi sehingga diperlukan orang yang mengerti bahasa kawi untuk menterjemahkannya. Setelah didapat ahli bahasa kawi maka tulisan pada daun lontar itu pun bisa di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ternyata bunyinya…
ANDA BELUM BERUNTUNG!!!
No comments:
Post a Comment